Mataram NTB - Akibat kerap turun memberikan bantuan berupa Semen kepada sejumlah tempat ibadah di Kota Mataram, , Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa SIK akhirnya dijuluki Polisi Semen.
Belum terhitung lama bertugas sebagai Kapolresta Mataram, Pria Alumni AKPOL tahu 1999 yang kerap disapa Pak Mustofa sudah begitu banyak tempat ibadah yang berada di Kota Mataram di kunjunginya, seperti Masjid dan Pura.
Terhitung kurang dari 4 bulan ini sebagai Kapolresta Mataram, sudah puluhan tempat ibadah yang dikunjunginya di diberikan bantuan semen.
Bukan hanya sekedar berkunjung saja ke tempat ibadah tersebut akan tetapi hampir sebagian besar tempat ibadah yang dikunjunginya selalu membawa buah tangan berupa puluhan sak semen.
Hingga saat ini sekitar 18 Masjid dan 8 pura sudah di kunjungi dan diberikan bantuan semen. Dari jumlah tempat ibadah tersebut total 780 sak Semen yang sudah di sumbannya sampai saat ini.
Disela tugas dinasnya Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa SIK kepada media ini mengatakan itu sudah merupakan tugas wajib bagi seorang manusia yang telah mempunyai kemampuan untuk berbuat sesuatu yang mempunyai nilai manfaat bagi orang lainnya.
Baca juga:
Pergilah Anakku, Busur T’lah Dilepas
|
Dengan memberikan bantuan berupa semen baik kepada Masjid maupun Pura secara tidak langsung kita sudah saling membantu. Dengan fasilitas tempat ibadah yang memadai maka umat agama tersebut dapat menjalankan ibadahnya dengan baik.
"Untuk urusan lainnya itu menjadi milik Allah SWT, saya hanya ikhlas membantu, "ucapnya singkat, saat media ini wawancara (29/09).
Saat media ini bertanya, dari mana dana untuk membeli semen-semen tersebut ?
Mustofa menjawab singkat, dari sebagian rezeki saya yang saya dapatkan. Seluruh rezeki yang saya peroleh ini bukanlah hal saya semua, tetapi ada hak orang lain di dalamnya.
Lalu apa motivasi bapak melakukan ini sampai-sampai bapak dijuluki Polisi Semen Oleh masyarakat kota Mataram, kata wartawanedia ini.
Ia pun menjawab singkat "ingin berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak". Polisi Semen … ya tidak apa-apa, bagi saya tidak ada rasa malu sedikitpun, "jawabnya sambil senyum.
Sampai Kapan Bapak Jalankan cara ini, tanya wartawan,
"Insya Allah semasih nafas ini berdenyut dan memungkinkan, maka saya akan lakukan terus, "tutupnya sambil buru-buru meninggalkan tempat.
"Nanti kapan-kapan ya kita lanjutkan ngobrol - ngobrol, saya harus bertugas dulu, "tutupnya sambil mengangkat kedua tangan di bawah dagu menandakan permohonan maaf.(Adb)